Kamis, 28 Februari 2013

lirik lagu rf online one - Learn & Share Together

0 komentar
When i saw you for the first time
I knew you're the one
You didn't say a word to me
But love wasn't the end*
When you held my hand
Pulled me into your world
From that on my life has changed for good
Now I'll never feel lonely again

'Cause you are in my life now
How can i explain to you
The way i feel inside
When i think of you
I thank you for everything that you show me
Don't you ever forget that i love you

Now, I know that, someday, real soon*
You'll be right next to me
Holding me so tight
So I will always be yours
Although we can't be together now
Remember I am here for you

When i know you there for me
Whenever I want to be with you
I just throw my lies and pretend you here
I see you, I touch you, I feel you, like real
Nothing can ever change what i feel inside
How long must i be far away from you
I don't know you, but i know we are one
read more

Rabu, 27 Februari 2013

Sejarah Valentine Yang Di Kaburkan - Learn & Share Together

0 komentar
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” (QS. Al-An’am: 116)



Menjelang datangnya “Hari Kasih Sayang” atau peringatan Valentine’s Day (VD) 2012 ini, produk-produk makanan tertentu, semisal cokelat, dikemas dengan warna-warni khas pink dijajakan di gerai-gerai supermarket, mal, dan minimarket. Demikian pula aneka kembang, seperti mawar, siap ditawarkan kepada generasi muda yang hendak merayakannya di sejumlah tempat. Bunga mawar sudah identik dengan VD.
Tengoklah Pasar Bunga Rawa Belong, Jakarta Barat. Beberapa pekan sebelum kedatangan VD, penjualan bunga, khususnya jenis mawar, laris manis bak suasana penjualan bunga menjelang hari raya Idul Fitri. Luar biasa peminatnya, terutama kalangan muda-mudi dan pengelola tempat-tempat hiburan guna menyambut VD! Selain peminatnya melonjak drastis, harga yang dipatok pun naik hingga 300% dari hari-hari biasa.
Sementara sejumlah perusahaan, baik penyedia jasa maupun produk lainnya, juga turut beramai-ramai menyambut Valentine dengan memasang iklan di media massa cetak, elektronik, maupun online. Sepertinya perusahaan-perusahaan tersebut merasa “terkucil” jika tak ikut merayakan Valentine yang jatuh setiap tanggal 14 Februari tersebut.
Media massa, yang oleh sejumlah ahli Ilmu Komunikasi Massa disebut sebagai agen kapitalisme juga turut memberikan justifikasi untuk merayakan VD. Sebelum hari VD tiba, sejumlah berita dan artikel diturunkan, membahas tentang gegap gempitanya persiapan masyarakat urban menyambut VD. Seolah-olah, VD menjadi tren baru yang mesti diikuti jika kita tak mau ketinggalan zaman.
Untuk siapa cokelat dan bunga itu diberikan? Tentu jawaban mereka yang merayakan VD adalah “untuk orang terkasih”. Orang yang terkasih itu berarti bisa ibunya, ayahnya, temannya, atau lebih khusus lagi untuk pacar atau kekasihnya. Dan peruntukan bagi pacar inilah yang tampaknya paling dominan.
Aneh bin ajaib, memang. Di negara yang mayoritas penduduknya Muslim di sini, peringatan sebuah peristiwa yang justru berasal dari tokoh non Muslim, ini tiap tahun dirayakan dengan gegap gempita. Tiap tahun perayaan VD kian massif karena bertambahnya generasi baru yang semula belum akrab dengannya bergabung bersama mereka yang telah familiar dan menikmati agenda tersebut.
Asal Muasal Valentine’s Day
Setiap generasi semestinya paham dengan peringatan maupun perayaan hari tertentu semacam VD ini. Sangat naif, atau bahasa pasarnya “bodoh”, jika mereka tak tahu, apalagi “tak mau tahu” tentang sejarah dan makna sebuah peringatan. Jika mereka tak tahu sejarah dan makna di balik peringatan VD, itu ibarat “katak dalam tempurung”, sementara mereka berada di era teknologi informasi yang dengan mudahnya mengakses pengetahuan dari berbagai sumber.
Jika mereka bersikap “tak mau tahu” itu berarti mereka seperti menyerahkan dirinya menjadi budak peradaban dan budaya dari luar yang sesungguhnya bertentangan dengan nilai-nilai hidup yang dipegangnya selama ini.
Mengutip informasi dari berbagai sumber, kiranya kita mengetahui bahwa VD bermula dari seorang rohaniawan Kristen yang menjadi martir (dibunuh) karena keyakinan yang dianutnya semasa kekuasaan Romawi di bawah Raja Claudius II (268-270 M). Semasa hidupnya Valentinus disebut-sebut sebagai figur yang menjalani hidup dengan penuh kasih. Karena itulah, begitu dirinya terbunuh, maka para pengikutnya memberikan gelar Saint atau Santo (orang suci).
Peristiwa kematian St Valentine pada 14 Februari 270 M itu lantas diperingati sebagai upacara ritual keagamaan di sebagian penganutnya yang beragama Kristen tersebut. Meski kemudian dalam perkembangannya, secara berangsur-angsur peringatan itu bergeser menjadi perayaan yang tidak mendasarkan pada agama tertentu. Hari Valentine kemudian dihubungkan pula dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi Kuno yang disebut “supercalis”.
Namun, manakala penguasa dan bangsa Romawi mengikuti agama Kristen, pesta supercalis tersebut dikait-kaitkan dengan upacara sakral memperingati kematian St. Valentinus sebagai hari kasih sayang. Perayaan ini menyebar cepat dan luas di kawasan Eropa saat orang-orang di sana mengaitkan kepercayaan mereka bahwa saat kasih sayang itu bersemi bak burung jantan dan betina pada tanggal 14 Februari. Ditambah lagi mitos di kalangan bangsa Eropa bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari, kian memberikan semangat generasi baru bergabung memperingatinya.
Di negara-negara Barat, dimana perayaan VD bermula, perayaannya menurut catatan Wikipedia, menempati posisi kedua setelah perayaan Natal. The Greeting Card Assosiation di Amerika Serikat memperkirakan, di seluruh dunia sekitar satu miliar kartu valentine dikirimkan setiap tahun.
Perayaan VD kini terus berkembang pesat, menjalar ke segala penjuru dunia. Sejarah dan makna peringatan VD seperti sengaja disembunyikan guna merangkul generasi muda lain di negara-negara yang bukan penganut Kristen. Maka, kenyataannya dalam beberapa tahun terakhir ini peringatan kematian St Valentinus tersebut dianggap sebagai perayaan hari kasih sayang yang bernilai universal. Luar biasa!
Ekses Valentine’s Day
Kasih sayang memang bersifat manusiawi. Setiap manusia membutuhkan kasih sayang dari sesamanya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ajaran dan nilai-nilai semua agama juga menekankan masalah ini. Hanya saja jika sebuah peringatan hari kasih sayang yang memiliki akar sejarah dengan nilai, keyakinan, serta ideologi tertentu, pastilah memiliki nilai dan semangat tertentu pula. Meski, bisa jadi hal itu tak tampak wujudnya!
Kasih sayang sejati namun kemasannya ditransformasikan melalui budaya pop juga bisa melenceng dari nilai hakiki. Misalnya, pacaran yang di negeri ini sudah menjadi hal lumrah, sejatinya bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Tapi, rasanya pemuda yang pernah pacaran bahkan menjadi bahan cibiran kawan-kawannya. Pacaran seolah-olah menjadi penanda seseorang mengikuti tren arus hidup modern. Sedangkan mereka yang tak melalui jalur pacaran dalam menuju kursi pelaminan dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Masya Allah!
Nah, kaitannya dengan Valentine Day, tampaknya momen seperti inilah yang ditunggu-tunggu oleh mereka yang akrab dengan dunia pop, yakni mereka yang mengikuti arus kehidupan hedonistik dan materialistik. Sudah bisa dibayangkan sebagian mereka yang merayakan VD akan menghabiskan waktunya seharian dengan kekasihnya. Ada yang masih bersifat wajar, namun tak menafikan pula mereka yang “menerjemahkan” VD dengan melakukan aktivitas yang betul-betul melanggar hukum Allah SWT.
Sebagian dari mereka yang belum berstatus suami-isteri jelas ada yang menghabiskan waktu berbagi “kasih sayang” itu dengan kencan di kafe-kafe, di bar-bar, dan di diskotik-diskotik. Siapa yang bisa menjamin mereka tidak melakukan perbuatan yang mendekati zina?
Dengan melihat kemudharatan yang terjadi dari perayaan VD ini, kiranya sudah saatnya para dai dan alim ulama untuk gencar mengingatkan “dampak yang tak diinginkan” tersebut. Sebab, bisa jadi jutaan pasangan muda-mudi di sini turut merayakan VD tanpa memahami makna dan sejarahnya. Mereka mengikuti tradisi dan budaya populer yang dirayakan oleh kebanyakan bangsa Barat yang notebene non Muslim.
Dinul Islam yang suci telah menuntun manusia dengan ajaran kasih sayang yang suci, bukan kasih sayang yang disalahgunakan. Bukankah kita tak menginginkan generasi yang mudah terseret arus yang berkedok gaya hidup modern, tapi sejatinya adalah gaya hidup jahiliyah modern. Valentine’s Day mendapat sambutan baik di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim karena yang dikedepankan adalah nilai universal dan gaya hidup pop. Sementara sejarah asli yang melatarbelakanginya ditutup-tutupi atau dikaburkan. Sadarlah wahai generasi Islam! Wallahu a’lam bishawwab.
Sumber
http://www.eramuslim.com/syariah/tsaqofah-islam/misroji-m-i-kom-valentine-s-day-perayaan-yang-dikaburkan-sejarahnya.htm
read more

Inilah Doa yang tak Akan Didengar ( Tak Di Kabulkan ) - Learn & Share Together

0 komentar

Ada satu doa Nabi Muhammad SAW yang amat indah. “Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari hati yang tidak khusyuk, dan dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan dari nafsu yang tidak pernah kenyang serta dari doa yang tidak lagi didengar.” ( Jami’us Shaghir, hadis sahih).

Doa ini singkat, padat, tetapi maknanya amatlah mendalam. Hadis ini mengupas tuntas empat pangkal masalah utama manusia. Masalah yang pertama dan utama adalah jika hatinya sudah tidak bisa lagi khusyuk sehingga tak ada lagi rasa takut kepada Allah SWT. Maka itu, amaliah ibadahnya menjadi rutinitas yang menjemukan dan kering tanpa kenikmatan ibadah.


Jika kondisi ini sudah menguasainya, ia akan dikenai penyakit berikutnya, yaitu ilmunya menjadi tidak lagi bermanfaat bagi akhiratnya. Semua cara akan dikerahkan untuk menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya, yakni dunia semata. Lalu, jika ia sudah dihinggapi penyakit kedua tersebut, jika dibiarkan, ia akan melangkah pada stadium ketiga, yaitu nafsu yang tidak akan bisa kenyang, tak pernah mengenal puas, apa pun akan diterabas demi memuas kan keinginan hawa nafsunya.

Dan, jika ia telah mengalami tingkat ini, ia akan terkena stadium terakhir yang mematikan, yakni doanya tak lagi didengar oleh Allah. Jika ini yang terjadi, mau tinggal di mana lagi kita ini. Bumi mana yang akan kita injak, langit mana tempat kita berteduh, jika doa kita sudah tidak lagi didengar oleh Allah SWT?

Manusia semacam ini persis seperti yang digambarkan oleh Allah SWT: “Atau, seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-menindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun.” (QS an-Nuur: 40).

Melalui momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini, saya menasihati diri saya sendiri dan kita sekalian untuk selalu merasa takut kepada Allah SWT dari kemaksiatan. Jika beribadah, lakukanlah dengan khusyuk, teteskan air mata saat menghadap Allah, karena dari-Nya kita berasal dan kepada-Nya kita akan kembali.
Kita berharap, ilmu yang dimiliki dapat menjadi cahaya yang selalu menuntun kita pada kebenaran, menjauhi kemaksiatan dan kemungkaran, agar doa kita layak di dengar dan dikabulkan Allah SWT. “Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar.
Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakanakan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat-(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS an-Nuur:35). Wallahu a’lam.
read more

Paling Ringan Di Dunia - learn & Share Together

0 komentar

Suatu saat Imam Ghozali Bertanya “Apa yang paling ringan di dunia ini?”…Ada yang menjawab “kapas, angin, debu dan daun-daunan”.


Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan Sholat.

Terkadang Gara-gara pekerjaan kita meninggalkan sholat, gara-gara urusan dunia lainnya kita meninggalkan sholat, padahal kita sedang di panggil menghadap Sang pencipta yang menciptakan Kesempatan waktu pada kita, yang memberikan pekerjaan pada kita bahkan memberikan hidup pada kita
read more

Bosan Hidup - Learn & Share Together

0 komentar
Seorang pria setengah baya mendatangi seorang guru ngaji,

“Ustad, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati.”


Sang Ustad pun tersenyum, “Oh, kamu sakit.”



“Tidak Ustad, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Ustad meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan.”

Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan.

Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan.

Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo.

Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.

Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya.


Dalam hal berumah-tangga,bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan.


Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.


“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku.” demikian ujar sang Ustad.


“Tidak Ustad, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup.” pria itu menolak tawaran sang Ustad.


“Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”


“Ya, memang saya sudah bosan hidup.”

“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Ustad yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Tapi ustadz yang satu ini aneh. malah Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Ustad edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran masakan Jepang.

Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu.” Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya.

Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali, “Mas, apa yang terjadi hari ini? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku, mas.”

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang.

Stafnya pun bingung, “Hari ini, Bos kita kok aneh ya?”

Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.

Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan.

Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Mas, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.”

Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, ayah selalu stres karena perilaku kami semua.”

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?

” Ya Allah, apakah maut akan datang kepadaku. Tundalah kematian itu ya Allah. Aku takut sekali jika aku harus meninggalkan dunia ini “.

Ia pun buru-buru mendatangi sang Ustad yang telah memberi racun kepadanya.

Sesampainya dirumah ustad tersebut, pria itu langsung mengatakan bahwa ia akan membatalkan kematiannya. Karena ia takut sekali jika ia harus kembali kehilangan semua hal yang telah membuat dia menjadi hidup kembali.

Apa yg terjadi memb, melihat wajah pria itu, rupanya sang Ustad langsung mengetahui apa yang telah terjadi, sang ustad pun berkata

“Buang saja botol itu. Isinya air biasa kok.. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kepasrahan, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan.

Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan.

Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan. percayalah .. Allah bersama kita.”

Lalu Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Ustad, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Ah, indahnya dunia ini ……
read more

Rabu, 20 Februari 2013

Tips and Trick cara meningkatkan Statistik Blog - Learn & Share Together

0 komentar
 Halo para blogger :D,kali ini dika akan berbagi sedikit info tentang Tips and Trick cara meningkatkan Statistik Blog,karna statistik blog adalah penyemangat untuk para blogger,kalau statistik sampai ratusan pengunjung atau bahkan ribuan pengunjung pemilik blogger akan merasa blognya terkenal dan akan selalu update entri! :)

             Ok langsung saja gak usah pake basa-basi lagi:

1.blog walking
 
   blog walking atau yang sering disebut blog berjalan adalah salah satu cara yang cukup ampuh dalam cara meningkatkan statistik blog,caranya adalah menyebarkan URL blog kita kepada situs Social network seperti; Facebook,Twitter,Yahoo answer,DLL, dan dengan menulis URL kita pada comment blog dofollow

2.SEO
 
   SEO adalah (search engine optimal) ini adalah bagian terpenting untuk meningkatkan statistik blog karna cara ini sangat ampuh bagi para master blogger,SEO yang terkenal antara lain:google search,yahoo search,bing search,dan masih banyak yang lain,
 
   Cara mendaftarkan blog agan ke salah satu SEO terkenal adalah anda butuh account di setiap SEO yang di atas !!

              Itu saja mungkin yang Dika bahas kali ini,mengenai posting ini akan selalu di update karna masih banyak kurangnya!

terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat

thanks :D
read more

7 Inspirasi Singkat - Learn & Share Together

0 komentar
#1 KEKUATAN SEORANG IBU
serius!



#2 MENCINTAI... 
semua orang dapat mencintai setangkai mawar,
namun butuh usaha luar biasa untuk mencintai sehelai daun
mencintai hal yang indah itu sangat biasa,
namun mencintai hal yang biasa, itu baru indah...

bagaimana menurut Anda?
#3 KESABARAN
Kesabaran tidak didapatkan dalam semalam. Ia seperti melatih otot, setiap hari kau harus bekerja untuk mendapatkannya.


#4 BERSYUKUR
 Selalu syukuri pada apa yang Anda miliki. 
Di luar sana, selalu ada seseorang yang berharap bahwa mereka juga punya sesuatu seperti Anda...


#5 JANGAN LUPA KERJA KERAS
Sebuah mimpi tak akan menjadi kenyataan melalui keajaiban. Dibutuhkan keringat, kebulatan tekad, dan kerja keras. 
-Collin Powell-


#6 MENGINGAT YANG DIDEPAN MATA...
siapa yang lebih hebat? 

#7 PRIORITAS TERPENTING

read more

Kamis, 14 Februari 2013

Jangan terperangkap di kubangan kesedihan, kebahagiaan sejati datang ketika kita bisa berbagi dengan orang lain - learn & share together

0 komentar
Seorang sopir turun dari mobil mewah di depan pemakaman umum. Dia berjalan menuju pos penjaga dan berkata, "Pak, tolong temui bos saya di mobil, karena Ia sedang sekarat"

Sang penjaga segera berjalan. Seorang Wanita yang lemah, berwajah sendu membuka pintu mobilnya, tersenyum dan berkata, "Saya Ny Steven yang selama ini mengirim uang agar Anda membeli bunga dan menaruhnya di atas makam anakku. Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan dan kebaikan anda."

"Oh, jadi nyonya ya, tapi sebelumnya saya minta maaf. Memang uang itu saya belikan bunga tapi tak pernah saya taruh bunga itu di pusara anak nyonya." jawab sang penjaga.

"Apa?" Tanya wanita itu gusar.

"Ya, karena orang mati takkan pernah melihat keindahan bunga. Karenanya saya berikan bunga itu pada mereka yang di RS atau orang yang sedang bersedih yang saya jumpai. Orang hiduplah yang bisa menikmati keindahan dan keharuman bunga itu" jawab sang penjaga.

Wanita itu terdiam dan akhirnya pergi.

3 bulan kemudian, datanglah seorang wanita cantik berjalan dengan anggun ke arah pos penjaga kuburan.

"Selamat pagi, apa masih ingat saya? Saya Ny. steven. Terima kasih atas nasehat anda dulu. Anda benar, memperhatikan dan membahagiakan yang masih hidup jauh lebih berguna daripada meratapi yang sudah tiada "

"Ketika saya antarkan bunga itu ke RS atau panti jompo, tak hanya buat mereka bahagia, sayapun jadi turut bahagia. Sampai dokter tak tahu mengapa saya bisa sembuh. Akhirnya saya yakin bahwa suka cita dan berbagi adalah obat yang paling Mujarab"

Jangan terus terperangkap di kubangan Kesedihan.
Kebahagiaan sejati datang ketika kita bisa berbagi dengan orang lain.
Dengan kita menolong orang lain, sesungguhnya kita sedang menolong diri sendiri.
read more

Rabu, 13 Februari 2013

secukupnya tapi mendalam - learn & share together

0 komentar
Judul di atas adalah sikap Rasulullah ketika terjadi peristiwa yang ibarat danau, airnya telah dibuat beriak oleh satu peristiwa yang terjadi. Para sahabat di sekeliling beliau, siap memberikan respon dan reaksi, tapi respon dan reaksi yang paling baik datang dari Rasulullah. Tidak kurang, tidak lebih, secukupnya tapi mendalam, kena.

Satu hari, di Masjid Nabi, Rasulullah dan para sahabatnya sedang berkumpul dalam halaqah, majelis ilmu, membahas sesuatu. Masjid Nabi, lantainya masih pasir, tak ada ubin, apalagi sajadah. Dan mereka duduk, shalat, ruku’ dan sujud di atasnya.

Ketika kelompok manusia terbaik ini berkumpul dan mempelajari ilmu dan perintah Allah, tiba-tiba datang seorang lelaki Badui, lelaki desa nan udik ke dalam Masjid Nabi. Kita semua mengetahui kisahnya. Sebagian besar kaum Muslimin bahkan telah hapal ujung ceritanya. Tapi mari, sekali lagi kita belajar dari sudut pandang yang sedikit lain.


Lelaki Badui ini, tak datang untuk bergabung dalam halaqah nan mulia. Lelaki ini terus berjalan, menuju ujung ruangan, di pojok bangunan Masjid Nabi. Di sana, dia tengok kanan dan kiri. Mengangkat kainnya dan berjongkok di ujung ruangan untuk menuntaskan hajatnya. Lelaki Badui ini buang air kecil, buang air kecil!

Para sahabat yang berada di masjid dan sedang berhalaqah, seketika bergejolak. Mereka hendak berdiri, entah dengan niat melakukan apa di hati masing-masing. Para sahabat marah. Dan kemarahan mereka sangat wajah, ini Masjid Nabi, bukan tempat buang hajat. Para sahabat berhamburan, berdiri, segera berjalan menghampiri lelaki Badui yang sedang menuntaskan hajatnya tadi. Di wajah-wajah mereka, para sahabat mulia itu, nampak kemarahan yang siap meledak.

Tapi Rasulullah memanggil dan menenangkan semua sahabat yang sudah siap mengambil aksi. “Jangan, biarkan dia. Jangan menganggunya. Biarkan dia menyelesaikan kencingnya,” ujar Rasulullah saw.

Setelah lelaki Badui ini menyelesaikan urusannya, Rasulullah memanggilnya dengan nada lembut. Padahal, para sahabat, semuanya, sudah berada pada titik didih. Lelaki Badui ini datang dan berjalan pelan menghampiri  Rasulullah. Beliau menangkap atmosfer kemarahan yang mengepungnya. Tapi hanya Rasulullah yang ditujunya.

Dengan halus, ketika lelaki Badui ini berada di depan beliau, Rasulullah berkata, “Sesungguhnya, masjid ini dibangun bukan untuk itu (maksudnya untuk buang hajat). Masjid ini dibangun untuk shalat dan membaca al Qur’an.”

Hanya itu, tidak kurang, tidak berlebihan. Singkat, tapi tepat sasaran.

Lelaki Badui ini paham, dan lalu pergi meninggalkan Masjid Nabi. Tak lama waktu shalat tiba, dan Rasulullah memimpin para sahabat untuk menunaikan shalat. Dan yang menarik, lelaki Badui ini bergabung bersama untuk shalat jamaah. Dan Rasulullah pun memimpin shalat.

kisah inspirasi islami
Seperti biasa, Rasulullah melakukan shalat. Sampai ketika bangkit ruku’, Rasulullah mengucapkan , “Sami’Allahu liman Hamidah.” Allah mendengar orang yang memuji-Nya.

Para sahabat kemudian menjawab dengan ucapan, “Rabbana walakal Hamdu.” Tuhan kami, segala puji hanya untuk-Mu.

Di luar dugaan, lelaki Badui, ya betul, lelaki Badui yang tadi, menambahkan doanya lebih panjang dari para sahabat.  “Rabbana walakal Hamdu. Allahumarhamni wa Muhammadan, wala Tarham ma’ana ahadan.”  Tuhan kami, segala puji hanya untuk-Mu. Ya Allah, sayangilah aku dan Muhammad. Dan jangan sayangi orang-orang selain kami berdua.

Doa ini dibaca dengan lantang, sampai-sampai Rasulullah mendengarnya. Dan tentu saja, para sahabat yang ada juga mendengarnya. Memang lelaki Badui ini, yang seringkali disebut tidak berpendidikan dan memilik karakter unik, telah menyalahi rukun dari bacaan shalat. Tapi pelajarannya yang seringkali kita tidak perhatikan adalah, lihatlah isi doanya. Doa yang mencerminkan, bahwa Rasulullah telah menguasai hatinya. Doa yang memperlihatkan, bahwa dia juga menolak, sekurang-kurangnya tak mau dengan para sahabat yang ada.

Lelaki Badui ini, yang mohon maaf, sekali lagi kelompok ini sering  disebut sebagai kelompok masyarakat yang tidak berpendidikan, telah menempatkan Rasulullah di tempat yang sangat berpengaruh dalam hidupnya, dalam pikirannya, dalam doanya, dalam permintaannya kepada Allah. Sehingga dia berharap hanya Rasulullah dan dirinya saja yang dirahmati Allah. Dan tentu saja, ketika seseorang menempati posisi yang istimewa, maka istimewa pula letak nasihatnya.

Selepas shalat, Rasulullah berbalik badan. Lalu beliau memanggil lelaki Badui ini dan berkata singkat, “Engkau telah membatasi sesuatu yang sangat luas.” Ya, singkat, sesuai dengan kebutuhan bagi seorang lelaki Badui yang tentu saja tingkat pemahamannya tidak sama dengan sahabat-sahabat utama seperti Abubakar, Umar bin Khattab atau sahabat yang lain.

ditulis oleh ust. Herry Nurdi
gambar dan artikel dari http://penerang.com/2012/04/18/secukupnya-tapi-mendalam/
read more

Kisah Sebuah Tes Tulis Lamaran Kerja - learn & share together

0 komentar
Kisah ini saya dapatkan di status facebook salah seorang sahabat saya. Saking inspiratifnya, saya tergerak untuk segera tuliskan ulang dan hadirkan untuk Anda.

Dikisahkan suatu waktu di Indonesia, ada sebuah perusahaan yang melakukan rekrutmen untuk sebuah posisi. Perusahaan tersebut perusahaan besar, yang sampai sekarang pun namanya insya Allah masih cukup dikenal di Indonesia. Pelamar untuk posisi tersebut terbilang besar, sekitar 2000-an orang. Namun hanya 1 orang yang akhirnya diterima bekerja disana.
Dalam proses rekrutmen, perusahaan tersebut memberikan sebuah tes tertulis. Isi tes tertulisnya, adalah sebuah kasus untuk dijawab oleh calon karyawannya. Berikut kasus dalam tes tulis. 
-----------
Anda sedang mengendarai motor ditengah malam yang hujan, ditengah jalan Anda melihat 3 orang sedang menunggu kedatangan angkot :
- Seorang nenek tua yang sangat lapar.
- Seorang dokter yang pernah menyelamatkan hidup Anda sebelumnya.
- Seseorang special yang selama ini menjadi idaman hati Anda.
Anda hanya bisa mengajak satu orang untuk dibonceng, siapakah yang akan Anda ajak ? 
Dan jelaskan mengapa Anda melakukan itu!!
-----------
Jika Anda ikut dalam proses rekrutmen tersebut, kira-kira jawaban Apa yang akan Anda berikan?
Jangan scroll kebawah sebelum Anda memberikan jawaban Anda.
Serius, jawablah dulu, baru kita lihat jawaban yang diterima.

 dari 2000an pelamar & jawaban, hanya 1 yg diterima, Orang tersebut tidak menjelaskan jawabannya, hanya menulis dengan singkat :
"Saya akan memberikan kunci motor saya kepada sang dokter dan meminta dia untuk membawa nenek tua tersebut untuk ditolong segera. Sedangkan saya sendiri akan tetap tinggal disana dengan sang idaman hati untuk menunggu angkot."
Dan diterimanyalah ia serta langsung mendapat kualifikasi smart & brilliant employee 
Lepas dari nilai non-syari terkait khalwat-nya, Bagi saya pribadi, hikmah yang bisa saya petik adalah kita dapat melakukan sebuah efisiensi pekerjaan yang menyenangkan. Syaratnya hanyalah kita mau berkorban lebih untuk mendapatkan sesuatu yang insya Allah lebih besar. 
Kalau kamu? inspiratif Apa yang bisa kamu petik?

---
read more

kisah umar dan keprihatinan rakyat miskin - learn & share together

0 komentar
Pelajaran mana yang lebih baik daripada sebuah keteladanan? Terlebih dalam kondisi ketika banyak pemimpin negeri kita yang tak amanah. Namun tak selayaknya kita berputus asa, justru kita wajib berdoa. Semoga Allah kan hadirkan sosok pemimpin teladan seperti sejarah merekam Umar bin Khattab dan kepemimpinan beliau dalam kisah inspirasi berikut...

***
Krisis itu masih melanda Madinah. Korban sudah banyak berjatuhan. Jumlah orang-orang miskin terus bertambah. Khalifah Umar Bin Khatab yang merasa paling bertanggung jawab terhadap musibah itu, memerintahkan menyembelih hewan ternak untuk dibagi-bagikan pada penduduk.

Ketika tiba waktu makan, para petugas memilihkan untuk Umar bagian yang menjadi kegemarannya: punuk dan hati unta. Ini merupakan kegemaran Umar sebelum masuk islam. “Dari mana ini?” Tanya Umar.

“Dari hewan yang baru disembelih hari ini,” jawab mereka.

“Tidak! Tidak!” kata Umar seraya menjauhkan hidangan lezat itu dari hadapannya. “Saya akan menjadi pemimpin paling buruk seandainya saya memakan daging lezat ini dan meninggalkan tulang-tulangnya untuk rakyat.”

Kemudian Umar menuruh salah seorang sahabatnya,” Angkatlah makanan ini, dan ambilkan saya roti dan minyak biasa!” Beberapa saat kemudian, Umar menyantap yang dimintanya.

Kisah yang dipaparkan Khalid Muhammad Khalid dalam bukunya ar-Rijal Haular Rasul itu menggambarkan betapa besar perhatian Umar terhadap rakyatnya. Peristiwa seperti itu bukan hanya terjadi sekali saja. Kisah tentang pertemuan Umar dengan seorang ibu bersama anaknya yang sedang menangis kelaparan, begitu akrab di telinga kita. Ditengah nyenyaknya orang tidur. Ia berkeliling dan masuk sudut-sudut kota Madinah. Ketika bertemu seorang ibu dan anaknya yang sedang kelaparan, Umar sendiri yang pergi mengambil makanan. Ia sendiri juga yang memanggulnya, mengaduknya, memasaknya dan menghidangkannya untuk anak-anak itu.

Keltika kelaparan mencapai puncaknya Umar pernah disuguhi remukan roti yang dicampur samin. Umar memanggil seorang badui dan mengajaknya makan bersama. Umar tidak menyuapkan makanan ke mulutnya sebelum badui itu melakukannya terlebih dahulu. Orang badui sepertinya sangat menikmati makanan itu. “Agaknya Anda tidak pernah merasakan lemak?” Tanya Umar.

“Benar,” kata badui itu. “Saya tidak pernah makan dengan samin atau minyak zaitun. Saya juga sudah lama tidak menyaksikan orang-orang memakannya sampai sekarang,” tambahnya.

Mendengar kata-kata sang badui, Umar bersumpah tidak akan makan lemak sampai semua orang hidup seperti biasa. Ucapannya benar-benar dibuktikan. Kata-katanya diabadikan sampai saat itu, “Kalau rakyatku kelaparan, aku ingin orang pertama yang merasakannya. Kalau rakyatku kekenayangan, aku ingin orang terakhir yang menikmatinya.”

Padahal saat itu Umar bisa saja menggunakan fasilitas Negara. Kekayaan Irak dan Syam sudah berada ditangan kaum Muslimin. Tapi tidak. Umar lebih memilih makan bersama rakyatnya.

Pada kesempatan lain, Umar menerima hadiah makanan lezat dari Gubernur Azerbeijan, Utbah bin Farqad. Namun begitu mengetahui makanan itu biasanya disajikan untuk kalangan elit, Umar segera mengembalikannya. Kepada utusan yang mengantarkannya Umar berpesan, “Kenyangkanlah lebih dulu rakyat dengan makanan yang biasa Anda makan.”

Sikap seperti itu tak hanya dimiliki Umar bin Khattab. Ketika mendengar dari Aisyah bahwa Madinah tengah dilanda kelaparan. Abdurrahman bin Auf yang baru pulang dari berniaga segera membagikan hartanya pada masyarakat yang sedang menderita. Semua hartanya dibagikan.

Ironisnya, sikap ini justru amat jauh dari para pejabat sekarang. Penderitaan demi penderitaan yang terus melanda bangsa ini, tak meyadarkan mereka. Naiknya harga kebutuhan pokok sebelum harga BBM naik dan meningkatnya jumlah orang-orang miskin, tak menggugah hati mereka. Bahkan, perilaku boros mereka kian marak.

Anggota Dewan yang ditunjuk rakyat sebagai wakil, justru banyak yang berleha-leha. Santai dan mencari aman. Pada saat yang sama, para pejabat yang juga dipilih langsung, tak pernah memikirkan rakyat. Yang ada dalam benak mereka , bagaimana bisa aman selama lima tahun ke depan.

Mereka yang dulu vocal mengkritik para pejabat korup dan zalim, justru kini diam. Ia takut kalau kursi yang saat ini didudukinya lepas. Sungguh jauh beda dengan Abu Dzar al-Ghifari, seorang sahabat Rasulullah saw. Ketika suatu saat dia cukup pedas mengkritik para pejabat di Madinah, Ustman bn Affan memindahkannya ke Syam agar tak muncul konflik. Namun, ditempat inipun ia melakukan kritik tajam pada Muawiyah bin Abu Sufyan agar menyantuni fakir miskin.

Muawiyah pernah mengujinya dengan mengirimkan uang. Namun ketika esok harinya uang itu ingin diambilnya kembali, ternyata Abu Dzar telah membagikannya pada fakir miskin.

Sesungguhnya, negeri kita ini tidak miskin. Negari kita kaya. Bahkan teramat kaya. Tapi karena tidak dikelola dengan baik, kita menjadi miskin. Negeri kita kaya, tapi karena kekayaan itu hanya berada pada orang-orang tertentu saja, rakyat menjadi miskin. Kekayaan dimonopoli oleh para pejabat, anggota parlemen dan para pengusaha tamak.

Di tengah suara rintihan para pengemis dan orang-orang terlantar, kita menyaksikan para pejabat dan orang-orang berduit dengan ayik melancong ke berbagai negari. Mereka seolah tanpa dosa menghambur-hamburkan uang dengan membeli barang serba mewah.

Ditengah gubuk-gubuk reot penuh tambalan kardus bekas, kita menyaksikan gedung-gedung menjulang langit. Diantara maraknya tengadah tangan-tangan pengemis, mobil-mobil mewah dengan santainya berseleweran. Pemandangan kontras yang selalu memenuhi hari-hari kita.

Dimasa Umar bin Abdul azis, umat islam pernah mengalami kejayaan. Kala itu sulit mencari mustahiq (penerima) zakat. Mereka merasa sudah mampu, bahkan harus mengeluarkan zakat. Mereka tidak terlalu kaya. Tapi, kekayaan dimasa itu tidak berkumpul pada orang-orang tertentu saja.

Disinilah peran zakat, infak dan shadaqah. Tak hanya untuk ‘membersihkan’ harta si kaya, tapi juga menuntaskan kemiskinan.

Jika ini tidak kita lakukan, kita belum menjadi mukmin sejati. Sebab, seorang Mukmin tentu takkan membiarkan tetanggana kelaparan. Rasulullah saw bersabda, “Tidak beriman seseorang yang dirinya kenyang, sementara tetangganya kelaparan.” (HR. Muslim)

(Majalah Sabili no 7 Th XIII Judul Asli : "Prihatin pada Rakyat Miskin")
diambil dari http://myquran.org/forum/index.php/topic,54692.msg1660153.html#msg1660153
read more

Takut itu wajar - learn & share together

0 komentar
Perang Mu’tah, adalah perang yang secara rasio tak akan membuat manusia optimis apalagi yakin dengan kemenangan yang dijanjikan. Bayangkan saya, jumlah pasukan Romawi yang berkumpul pada hari itu lebih dari 200.000 tentara, lengkap dengan baju perang yang gagah, panji-panji dari kain sutra, senjata-senjata yang perkasa, lalu dengan kuda-kuda yang juga siap dipacu.

Abu Hurairah bersaksi atas perang ini. ”Aku menyaksikan Perang Mu’tah. Ketika kami berdekatan dengan orang-orang musyrik. Kami melihat pemandangan yang tiada bandingnya. Jumlah pasukan dan senjatanya, kuda dan kain sutra, juga emas. Sehingga mataku terasa silau,” ujar Abu Hurairah.


kisah-kisah inspirasi terbaik
Sebelum melihatnya, pasukan para sahabat yang hanya berjumlah 3.000 orang-orang beriman, sudah mendengar kabar tentang besarnya pasukan lawan. Sampai-sampai mereka mengajukan berbagai pendapat, untuk memikirkan jalan keluar. Ada yang berpendapat agar pasukan Islam mengirimkan surat kepada Rasulullah saw, mengabarkan jumlah musuh yang dihadapi dan berharap kiriman bala bantuan lagi. Banyak sekali usulan yang mengemuka, sampai kemudian Abdullah ibnu Rawahah yang diangkap sebagai panglima pertama berkata di depan pasukan.

”Demi Allah, apa yang kalian takutkan? Sesungguhnya apa yang kalian takutkan adalah alasan kalian keluar dari pintu rumah, yakni gugur sebagai syahid di jalan Allah. Kita memerangi mereka bukan karena jumlahnya, bukan karena kekuatannya. Majulah ke medan perang, karena hanya ada dua kemungkinan yang sama baiknya, menang atau syahid!”

Pidato perang yang singkat, tapi sangat menggetarkan. Seperti yang kita tahu dalam sejarah, sebelum berangkat Rasulullah berpesan pada pasukan. Jika Zaid bin Haritsah terkena musibah, maka panglima akan diserahkan kepada Ja’far bin Abi Thalib. Dan jika Ja’far bin Abi Thalib juga terkena musibah, maka Abdullah ibnu Rawahah yang menggantikannya.

Mahasuci Allah dengan segala tanda-tanda-Nya. Perkataan Rasulullah benar terbukti, sebagai salah satu tanda-tanda kebesaran Allah. Zaid bin Haritsah syahid dalam peperangan ini. Kemudian panji-panji Rasulullah dipegang oleh Ja’far bin Abi Thalib. Panglima pasukan kaum Muslimin ini menunggangi kuda yang berambut pirang, bertempur dengan gagah. Di tengah-tengah peperangan ia bersenandung riang:

Duhai dekatnya surga

Harum dan dingin minumannya

Orang Romawi telah dekat dengan azabnya

Mereka kafir dan jauh nasabnya

Jika bertemu, aku harus membunuhnya

Dalam situasi perang, sungguh tak banyak pilihan. Menjadi yang terbunuh atau menjadi yang bertahan. Maka tentu saja senandung Ja’far ra berbunyi demikian. Tangan kanan Ja’far terputus karena tebasan pedang ketika mempertahankan panji pasukan. Kini tangan kirinya yang memegang. Tangan kirinya pun terbabat pula oleh tebasan. Sehingga panji-panji Islam dipegangnya dengan lengan atasnya yang tersisa hingga Ja’far ditakdirkan menemui syahidnya.

Ibnu Umar ra bersaksi, ”Aku sempat mengamati tubuh Ja’far yang terbujur pada hari itu. Aku menghitung ada 50 luka tikaman dan sabetan pedang yang semuanya ada dibagian depan dan tak satupun luka berada di bagian belakang.” Semoga Allah membalasnya dengan sayap yang kelak akan membuatnya terbang kemanapun dia suka.

Kini tiba giliran Abdullah ibnu Rawahah tampil ke depan untuk mengambil tanggung jawab, memimpin pasukan dan mengangkat panji-panji Islam. Ada kegundahan dalam hati dan pikirannya, karenanya Ibnu Rawahah memompa sendiri keberanian di dalam hatinya:

Aku bersumpah wahai jiwaku, turunlah!

Kamu harus turun atau kamu akan dipaksa

Bila manusia bersemangat dan bersuara

Mengapa aku melihatmu enggan terhadap surga

Dalam kalimat-kalimat syairnya di tengah laga, tergambar bahwa ada kegalauan dalam jiwa Abdullah ibnu Rawahah. Tentu saja hanya Allah yang Mengetahui. Apalagi dua sahabatnya, telah pergi mendahului. Melihat dua jasad mulia sahabatnya, Abdullah ibnu Rawahah kembali berkata:

Wahai jiwaku

Jika tidak terbunuh kamu juga pasti mati

Ini adalah takdir kan telah kau hadapi

Jika kamu bernasib seperti mereka berdua

Berarti kamu mendapat hidayah

Lalu kemudian, Abdullah ibnu Rawahah juga bertemu dengan syahidnya. Ini memang kisah tentang perang. Tapi sesungguhnya hikmah dan teladan yang ada di dalamnya, bermanfaat dalam semua peristiwa kehidupan. Dalam perang, tak ada sikap yang bisa disembunyikan. Pemberani, ketakutan, risau dan kegalauan, cerdik dan penuh akal, atau orang-orang yang selalu menghindar. Semua terlihat nyata. Tak ada yang bisa disembunyikan!

Takut, risau dan galau, sungguh adalah perasaan wajar yang muncul karena fitrah. Dalam sebuah periode kehidupan, kita seringkali merasakannya. Meski begitu, bukan pula alasan kita menghindar dari sesuatu yang harus kita taklukkan karena rasa takut, risau dan galau yang lebih menang. Kemudian kita mencari-cari alasan dengan menyebutnya dengan dalih strategi dan langkah pintar. Menunduk untuk menanduk, atau yang lainnya.

Gunung-gunung harus didaki, laut dan samudera harus diseberangi, lembah dan ngarai harus dijelajahi. Tantangan hidup harus ditaklukan bukan dihindari. Dan tujuan besar hidup kita sebagai seorang Muslim adalah menegakkan kebenaran dan menyebarkan kebaikan.

Berbuat kebaikan dan mencegah manusia dari kemunkaran, harus dilakukan, betapapun pahitnya balasan yang akan didapatkan. Ketakutan, risau dan galau akan selalu datang. Tapi berkali-kali pula kita harus mampu mengalahkan mereka dan berkata pada diri sendiri. Meniru ulang apa yang dikatakan sahabat Abdullah ibnu Rawahah dengan gagah pada hati dan akalnya, ”Apakah engkau enggan pada nikmat Allah yang Maha Tinggi?!” Wallahu a’lam bi shawab.

Kisah inspirasi ini ditulis oleh ustadz Herry Nurdi dalam situs beliau yang luar biasa di http://www.penerang.com
kisah dan foto diambil dari situs http://penerang.com/2010/10/12/takut-itu-wajar/
read more

10 Ribu Rupiah membuat anda mengerti cara bersyukur - learn & share together

0 komentar
kisah inspirasiAda seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.
Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!"

Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami
tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!"

Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"
Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.


Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.
Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.

Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"

Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!"
Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.

Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya.

Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"

Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:
"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!

Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.

Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah."

Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu

kisah diambil dari http://myquran.org/forum/index.php/topic,82145.0.html di posting oleh andy swan
gambar dari http://mathedu-unila.blogspot.com/2010/07/gambar-uang-10-ribu-baru.html
-
read more

kisah guru bijak dan sebuah Toples - learn & share together

0 komentar
Pada suatu waktu, terdapat seorang guru yang bijak. Banyak murid yang datang dari tempat jauh, untuk mendengarkan petuah bijaknya. Pada suatu hari, seperti biasa, para murid berkumpul untuk mendengarkan pelajaran dari sang guru.



Banyak murid mulai datang memenuhi ruang pengajaran. Mereka datang dan duduk dengan tenang dan rapi, memandang ke depan, siap untuk mendengar apa yang dikatakan oleh  sang guru.

Akhirnya sang guru pun datang, lalu duduk di depan para murid-muridnya. Sang guru membawa sebuah toples besar, disampingnya terdapat setumpuk batu kehitaman seukuran genggaman tangan. Tanpa bicara sepatah kata pun, Sang guru mengambil batu-batu tersebut satu persatu, lalu memasukkannya hati-hati ke dalam toples kaca. Ketika toples tersebut sudah penuh dengan batu hitam tadi, sang Guru berbalik kepada para murid, lalu bertanya.

"Apakah toplesnya sudah penuh?"
"Ya guru," jawab para murid, "Benar, toples itu sudah penuh".

Tanpa berkata apa-apa, sang guru mulai memasukkan kerikil-kerikil bulat berwarna merah ke dalam toples itu.Kerikil-kerikil itu cukup kecil sehingga jatuh di sela-sela batu hitam besar tadi. Setelah semua kerikil masuk kedalam toples, sang guru berbalik kepada para murid, lalu bertanya.

"Apakah toplesnya sudah penuh?"
"Ya guru," jawab para murid, "Benar, toples itu sudah penuh".

Masih tanpa berkata apa-apa lagi, kini sang guru mengambil satu wadah pasir halus, lalu memasukkannya ke dalam toples. Dengan mudah pasir-pasir tersebut pun masuk memenuhi sela-sela kerikil merah dan batu hitam. Setelah masuk semua, kini sang guru berbalik kepada para murid, lalu bertanya lagi.

"Apakah toplesnya sudah penuh?"

Sekarang para murid tak terlalu percaya diri menjawab pertanyaan gurunya. Namun terlihat bahwa pasir tersebut jelas memenuhi sela-sela kerikil di dalam toples, membuatnya terlihat sudah penuh. Kali ini hanya sedikit yang mengangguk, lalu menjawab,

"Ya guru," jawab beberapa murid, "Benar, toples itu sudah penuh".

Tetap tanpa berkata apa-apa lagi, sang guru berbalik mengambil sebuah tempayan berisi air, lalu menuangkannya dengan ahti-hati ke dalam toples besar tersebut. Ketika air sudah mencapai bibir toples, kini sang guru berbalik kepada para murid, lalu bertanya lagi.
"Apakah toplesnya sudah penuh?"

Kali ini kebanyakan murid memilih diam, namun ada dua hingga tiga yang memberanikan diri menjawab,
"Ya guru," jawab sedikit murid tersebut, "Benar, toples itu sudah penuh".

Tetap tanpa berkata apa-apa lagi, sang guru mengambil satu kantong berisi garam halus. Ditaburkannya sedikit-sedikit dan hati-hati dari atas permukaan air, garam pun larut, lalu ditambahkan lagi sedikit, demikian seterusnya hingga seluruh garam tersebut habis larut dalam air. Kini sang guru menghadap kepada par amurid, dan sekali lagi bertanya, "Apakah toplesnya sudah penuh?"

Kali ini semua murid benar-bnar diam. Hingga akhirnya seorang murid yang berani menjawab, "Ya guru, toples itu sekarang sudah penuh".

Sang guru menjawab, "Ya benar, toples ini sekarang sudah penuh".
Sang guru kemudian melanjutkan perkatannya,

"Sebuah cerita selalu memiliki banyak makna, dan setiap dari kalian telah memahami banyak hal dari demonstrasi ini. Diskusikan dengan tenang sesama kalian, apa hikmah yang kalian punya. Berapa banyak hikmah berbeda yang dapat kalian temukan dan kalian ambil darinya."

Para murd pun memandang sang guru, dan ke arah toples yang kini berisi dengan berbagai warna, ada hitam, ada merah, ada pasir, air, dan garam. Lalu dengan tenang mereka mendiskusikan dengan murid lainnya. Setelah beberapa menit kemudian sang guru mengangkat tangannya, seluruh ruangan pun diam. Sang guru lalu berkata,
"Selalu ingatlah bahwa tak pernah ada hanya satu interpretasi dari segalanya. Kalian telah mengambil semua hikmah dan pesan dari cerita, dan setiap hikmah, sama pentingnya dengan yang lain.

Lalu tanpa berkata-kata lagi, sang guru pun bangkit dan meninggalkan ruangan.
read more

Selasa, 12 Februari 2013

Qoute Of Jim Carrey - learn & share together

0 komentar
A lot of good love can happen in ten years.
Jim Carrey

Before I do anything, I think, well what hasn't been seen. Sometimes, that turns out to be something ghastly and not fit for society. And sometimes that inspiration becomes something that's really worthwhile.
Jim Carrey

Behind every great man is a woman rolling her eyes.
Jim Carrey

But, you know, you can't be a star at home.
Jim Carrey

Creative people don't behave very well generally. If you're looking for examples of good relationships in show business, you're gonna be depressed real fast. I don't have time for anything else right now but work and my daughter. She's my first priority.
Jim Carrey

Desperation is a necessary ingredient to learning anything, or creating anything. Period. If you ain't desperate at some point, you ain't interesting.
Jim Carrey

Either you're the one erasing or you're the one being erased.
Jim Carrey

Ever since I started to get recognition I've picked out certain fans and reverse-stalked them.
Jim Carrey

For some reason I did something where I realized I could get a reaction. That was when I broke out of my shell at school, because I really didn't have any friends or anything like that and I just kind of was going along, and then finally I did this zany thing, and all of a sudden I had tons of friends.
Jim Carrey

Green Eggs and Ham was the story of my life. I wouldn't eat a thing when I was a kid, but Dr. Seuss inspired me to try cauliflower!
Jim Carrey

I absolutely want to have a career where you make'em laugh and make'em cry. It's all theater.
Jim Carrey

I don't care if people think I am an overactor, as long as they enjoy what I do. People who think that would call Van Gogh an overpainter.
Jim Carrey

I don't make it in regular channels, and that's okay for me.
Jim Carrey

I don't think human beings learn anything without desperation. Desperation is a necessary ingredient to learning anything or creating anything. Period. If you ain't desperate at some point, you ain't interesting.
Jim Carrey

I feel like I want to take care of everyone and I also feel this terrible guilt if I am unable to. And I have felt this way ever since all this success started.
Jim Carrey

I haven't been as wild with my money as somebody like me might have been. I've been very safe, very conservative with investments. I don't blow money. I don't have a ton of houses. I know things can go away. I've already had that experience.
Jim Carrey

I just want to be myself.
Jim Carrey

I know this sounds strange, but as a kid, I was really shy. Painfully shy. The turning point was freshman year, when I was the biggest geek alive. No one, I mean no one, even talked to me.
Jim Carrey

I love playing ego and insecurity combined.
Jim Carrey

I need privacy. I would think that because what I do makes a lot of people happy that I might deserve a little bit of respect in return. Instead, the papers try to drag me off my pedestal.
Jim Carrey

I praticed making faces in the mirror and it would drive my mother crazy. She used to scare me by saying that I was going to see the devil if I kept looking in the mirror. That fascinated me even more, of course.
Jim Carrey

I really believe in the philosophy that you create your own universe. I'm just trying to create a good one for myself.
Jim Carrey

I really want to love somebody. I do. I just don't know if it's possible forever and ever.
Jim Carrey

I refuse to feel guilty. I feel guilty about too much in my life but not about money. I went through periods when I had nothing, so somebody in my family has to get stinkin' wealthy.
Jim Carrey

I tend to stay up late, not because I'm partying but because it's the only time of the day when I'm alone and don't have to be performing.
Jim Carrey

I think I could go away tomorrow. I've already accomplished something. It's such a selfish business that sometimes I get sick of myself.
Jim Carrey

I try to do something the audience might not have seen before. Like if I'm gonna kiss a girl I wanna kiss her like a girl has never been kissed. Like maybe I would kick her legs out from under her and catch her right before she hits the ground and then kiss her.
Jim Carrey

I used to draw a lot. If my mother would ask me to do something else, I'd have a hairy conniption. I'd just go crazy.
Jim Carrey

I wake up some mornings and sit and have my coffee and look out at my beautiful garden, and I go, 'Remember how good this is. Because you can lose it.'
Jim Carrey

I want to be the greatest actor that ever lived, frankly. I'd love that. But I don't need to be. I just want to be here. That's it.
Jim Carrey

I'm a hard guy to live with. I'm like a caged animal. I'm up all night walking around the living room. It's hard for me to come down from what I do.
Jim Carrey

I'm so wrapped up in my work that it's often impossible to consider other things in my life. My marriage ended in divorce because of this, my relationship with Holly has suffered by this.
Jim Carrey

I'm the first to admit this whole salary thing is getting out of control. In the final analysis, it's still about the work.
Jim Carrey

I'm very serious about no alcohol, no drugs. Life is too beautiful.
Jim Carrey

I've arrived at the place if I'm not taking a career risk, I'm not happy. If I'm scared, then I know I'm being challenged.
Jim Carrey

I've never been one to sit back and go, 'I'd better do what the audience wants me to do, because I don't want to lose them.'
Jim Carrey

I've tried everything. I've done therapy, I've done colonics. I went to a psychic who had me running around town buying pieces of ribbon to fill the colors in my aura. Did the Prozac thing.
Jim Carrey

If I had never ventured beyond being a stand-up comic, then I would be sitting in my house today working on my Leonardo DiCaprio impression.
Jim Carrey

If you aren't in the moment, you are either looking forward to uncertainty, or back to pain and regret.
Jim Carrey

If you've got a talent, protect it.
Jim Carrey

It is better to risk starving to death then surrender. If you give up on your dreams, what's left?
Jim Carrey

It was such a leap in my career when 'Truman Show' came along. It's always been a long process for me insofar as recognition goes, but that's OK because you appreciate it when it comes.
Jim Carrey

It's hard for anybody who's been with me not to feel starved for affection when I'm making love to my ideas. Maybe it's not meant for me to settle down and be married.
Jim Carrey

It's nice to finally get scripts offered to me that aren't the ones Tom Hanks wipes his butt with.
Jim Carrey

Life is an ordeal, albeit an exciting one, but I wouldn't trade it for the good old days of poverty and obscurity.
Jim Carrey

Life opens up opportunities to you, and you either take them or you stay afraid of taking them.
Jim Carrey

Maybe other people will try to limit me but I don't limit myself.
Jim Carrey

Maybe there is no actual place called hell. Maybe hell is just having to listen to our grandparents breathe through their noses when they're eating sandwiches.
Jim Carrey

Morgan Freeman is so class. He's so cool. He's so scary.
Jim Carrey

My dad was like a stage mother he always pushed me to do what I wanted.
Jim Carrey

My family kinda hit the skids. We were experiencing poverty at that point. We all got a job, where the whole family had to work as security guards and janitors. And I just got angry.
Jim Carrey

My focus is to forget the pain of life. Forget the pain, mock the pain, reduce it. And laugh.
Jim Carrey

My life is not unlike Truman's. I can't go anywhere.
Jim Carrey

My report card always said, 'Jim finishes first and then disrupts the other students'.
Jim Carrey

My upbringing in Canada made me the person I am. I will always be proud to be a Canadian.
Jim Carrey

One thing I hope I'll never be is drunk with my own power. And anybody who says I am will never work in this town again.
Jim Carrey

Originality is really important.
Jim Carrey

People need motivation to do anything. I don't think human beings learn anything without desperation.
Jim Carrey

Some nights it was a melee, literally, where I'd be standing trying to defend myself for what I was doing. People would be screaming at me to do my old act, and getting actually violent and angry at me.
Jim Carrey

That's the trouble with being me. At this point, nobody gives a damn what my problem is. I could literally have a tumor on the side of my head and they'd be like, 'Yeah, big deal. I'd eat a tumor every morning for the kinda money you're pulling down.'
Jim Carrey

There was a time when people said, 'Jim, if you keep on making faces, your face will freeze like that.' Now they just say, 'Pay him!'
Jim Carrey

We had problems like all families but we had a lot of love. I was extremely loved. We always felt we had each other.
Jim Carrey

What I have in common with the character in 'Truman' is this incredible need to please people. I feel like I want to take care of everyone and I also feel this terrible guilt if I am unable to. And I have felt this way ever since all this success started.
Jim Carrey

Ya know what I do almost every day? I wash. Personal hygiene is part of the package with me.
Jim Carrey

You know, I live a monastic lifestyle. No, I do. I do live in extremes, basically. I go back and forth. Once every six months, I'll have a day where I eat more chocolate than has ever been consumed by a human being.
Jim Carrey
read more

Recent Comments